KAJIAN RAMADHAN 1445 H MEREFLEKSI NILAI-NIALI KETAQWAAN

STIE PENA, Sabtu, 30 Maret 2024 mengadakan kajian Ramadhan. Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia, selain ibadah puasa yang wajib dilakukan, Ramadhan juga menjadi momentum yang tepat untuk merefleksi nilai-nilai ketaqwaan dalam kehidupan sehari-hari.

Ketua STIE PENA Bapak Dr. Luhgiatno menyampaikan pesannya dalam kegiatan ini “Mahasiswa sebagai genarsi penerus, maka harus cerdas intlektual, emosional dan yang tidak kalah pentingnya kecerdasan spiritual, amalkan agama dengan baik dan penuh keikhlasan”. Sementara itu Bapak Muhammad Husnul Mubarok, SH, dan Mohklas, SE., M.Si (Dosen STIE PENA) selaku narasumber menjelaskan akan pentingnya; Taqwa. Taqwa berarti melindungi atau menjaga diri. Dalam konteks agama Islam, taqwa diartikan sebagai ketaatan kepada Allah SWT dengan senantiasa melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Taqwa merupakan kualitas iman yang tertinggi, yang tidak hanya berhenti pada keyakinan semata, tetapi juga diimplementasikan dalam perbuatan dan perilaku sehari-hari. Taqwa menjadi landasan utama dalam menjalani kehidupan sebagai seorang Muslim. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam” (QS. Ali Imran: 102). Ayat ini menegaskan bahwa taqwa adalah kewajiban bagi setiap Muslim dan menjadi bekal utama menuju kehidupan yang abadi di akhirat kelak.

Taqwa memiliki banyak manfaat dalam kehidupan, antara lain: 1) Mendapatkan Ridha dan Petunjuk dari Allah SWT, 2) Ketenangan Jiwa, 3) Keberkahan dalam Kehidupan 4) Dimuliakan di Dunia dan Akhirat. Bagaimana Merefleksi Nilai-nilai Taqwa dalam Kehidupan?

  1. Memperbanyak Ibadah

Selama bulan Ramadhan, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, seperti shalat, membaca Al-Quran, berzikir, dan beristighfar. Ibadah-ibadah ini dapat menguatkan hubungan dengan Allah SWT dan meningkatkan ketaqwaan dalam diri.

  1. Mengendalikan Hawa Nafsu

Puasa Ramadhan mengajarkan kita untuk mengendalikan hawa nafsu, terutama dalam hal makan, minum, dan hubungan seksual. Dengan mengendalikan nafsu ini, kita dapat melatih diri untuk lebih taqwa kepada Allah SWT dalam segala aspek kehidupan.

  1. Memperbaiki Akhlak dan Perilaku

Ramadhan juga menjadi momentum yang tepat untuk memperbaiki akhlak dan perilaku kita. Kita dapat merefleksikan diri dengan mengevaluasi perilaku-perilaku yang kurang baik dan berusaha untuk memperbaikinya.

  1. Meningkatkan Kedermawanan

Salah satu ciri orang yang bertaqwa adalah dermawan dan peduli terhadap sesama. Selama Ramadhan, kita dapat meningkatkan kedermawanan dengan bersedekah, memberikan zakat, dan membantu orang-orang yang membutuhkan.

  1. Memperkuat Ukhuwah Islamiyah

Ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan sesama Muslim menjadi salah satu nilai penting dalam Islam. Selama Ramadhan, kita dapat memperkuat ukhuwah ini dengan saling memaafkan, menghormati, dan mengunjungi saudara Muslim lainnya.

  1. Mempelajari dan Mengamalkan Al-Quran

Al-Quran sebagai pedoman hidup umat Islam perlu dipelajari dan diamalkan dengan baik. Selama Ramadhan, kita dapat memperbanyak membaca Al-Quran dan mempelajari maknanya, serta berusaha mengamalkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Melakukan Muhasabah (Evaluasi Diri)

Muhasabah atau evaluasi diri merupakan kegiatan penting dalam meningkatkan ketaqwaan. Selama Ramadhan, kita dapat meluangkan waktu untuk melakukan muhasabah, mengintropeksi diri, dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.

Dengan merefleksi dan mengamalkan nilai-nilai ketaqwaan dalam kehidupan sehari-hari, terutama selama bulan Ramadhan, kita akan menjadi hamba Allah SWT yang lebih baik dan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Semoga kita senantiasa diberi petunjuk dan kekuatan oleh Allah SWT untuk meningkatkan ketaqwaan dalam diri kita.

 

Semarang, 30 Maret 2024

Humas STIE Pena

Webinar “Penetapan SAK EP bagi Koperasi”

Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan globalisasi, Indonesia sebagai negara yang turut andil dalam percaturan ekonomi dunia perlu untuk senantiasa mengikuti standar akuntansi yang berlaku secara internasional. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan melakukan konvergensi Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di Indonesia dengan International Financial Reporting Standards (IFRS) yang diterbitkan oleh International Accounting Standards Board (IASB). Proses konvergensi ini bertujuan untuk meningkatkan daya banding laporan keuangan dalam skala global sehingga dapat mempermudah arus investasi internasional

Sebagai bagian dari proses konvergensi tersebut, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) telah menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada tahun 2009. SAK ETAP ini merupakan standar akuntansi keuangan yang mengatur penyusunan laporan keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik, seperti Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Tujuan dari penerbitan SAK ETAP adalah untuk memudahkan UMKM dalam menyusun laporan keuangan yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan.

Namun, seiring berjalannya waktu, DSAK IAI menyadari adanya kebutuhan untuk melakukan penyempurnaan terhadap SAK ETAP. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain perkembangan bisnis UMKM yang semakin pesat, kebutuhan akan transparansi dan akuntabilitas yang lebih tinggi, serta perlunya harmonisasi dengan standar akuntansi internasional.

Oleh karena itu, pada tahun 2023, DSAK IAI menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Privat (SAK EP) yang merupakan pengganti dari SAK ETAP. SAK EP ini diharapkan dapat menjawab tantangan dan kebutuhan UMKM dalam menyusun laporan keuangan yang lebih komprehensif dan sesuai dengan standar akuntansi internasional.

Webinar sosialisasi SAK ETAP ke SAK EP ini diadakan oleh STIE Pelita Nusantara Semarang pada hari Sabtu, 16 Maret 2024 dengan narasumber Bapak Adenk Sudarwanto, S.E., M.M., M.B.A., CMA tujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada para pelaku UMKM, akuntan, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya mengenai perubahan-perubahan yang terjadi dalam SAK EP serta implikasinya terhadap pelaporan keuangan UMKM. Melalui workshop ini, diharapkan para peserta dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk mengimplementasikan SAK EP secara efektif dan tepat sasaran.

Dalam rangkaian acara webinar ini akan dibahas berbagai topik penting terkait SAK EP, seperti konsep dasar dan prinsip-prinsip pelaporan keuangan, pengakuan dan pengukuran aset, liabilitas, pendapatan, dan beban, serta penyajian laporan keuangan sesuai dengan SAK EP. Selain itu, workshop ini juga akan menyoroti perbandingan antara SAK ETAP dan SAK EP, sehingga para peserta dapat memahami perubahan-perubahan yang terjadi dan dampaknya terhadap praktik akuntansi UMKM.

Dengan berpartisipasi dalam workshop ini, para peserta akan mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para pakar dan praktisi di bidang akuntansi, serta berbagi pengalaman dan best practices dalam penerapan SAK EP. Selain itu, workshop ini juga akan menjadi ajang untuk memperluas jaringan dan membangun kolaborasi antara para pelaku UMKM, akuntan, akademisi, dan regulator dalam upaya meningkatkan kualitas pelaporan keuangan UMKM di Indonesia.

 

Semarang, 16 Maret 2024

Humas STIE PENA