STIE Pelita Nusantara Semarang melakukan kerjasama dengan CEL Azam Alutah Suriname dan CEL Malaysia dalam menyelenggarakan Program Pengabdian Kepada Masyarakat berskala Internasional (International Community Service)

Sabtu, 27 April 2024

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pelita Nusantara Semarang melakukan kerjasama dengan CEL Azam Alutah Suriname dan CEL Malaysia dalam menyelenggarakan Program Pengabdian Kepada Masyarakat berskala Internasional (International Community Service). Acara ini merupakan bagian dari upaya untuk mendukung pengembangan dan pemasaran usaha mikro, kecil, menengah (UMKM), serta pedagang kecil di Suriname. Dalam kesempatan ini, salah satu dosen STIE Pelita Nusantara Semarang, Ibu Widaryanti, S.E., M.Si. Akt, CA, menjadi narasumber dalam acara pengabdian masyarakat internasional yang bertajuk “International Community Services Economics and Management: Development and Marketing Micro, Small and Medium Enterprises and Small Traders in Suriname.”

Sebagai seorang akademisi, praktisi di bidang akuntansi dan manajemen, serta Chartered Accountant (CA), Ibu Widaryanti memiliki keahlian yang relevan untuk menyampaikan presentasi tentang ekspansi bisnis, salah satu topik penting bagi pertumbuhan UMKM. Dalam sesi yang dihadiri secara virtual melalui zoom meeting, beliau membagikan pengetahuan dan pengalaman tentang ekspansi bisnis. Selain Ibu Widaryanti, acara ini juga menghadirkan narasumber-narasumber lain yang berkompeten di bidangnya masing-masing, antara lain:

  1. Dr. Adibah Yahya, S.E., M.M.Ak
  2. Fatihatus Sahliyah, S.Ei., M.SEI
  3. Minati Maulida, M.Si.
  4. Hannisa Rahmaniar Hasnin, S.Sos., M.A
  5. Dr. Romanda Annas Amrullah, S.ST., M.M.

Ibu Widaryanti mengawali presentasinya dengan memaparkan pentingnya ekspansi bisnis sebagai strategi untuk mencapai pertumbuhan perusahaan. Ekspansi memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan pangsa pasar, memperluas basis pelanggan, serta meraih peluang baru dalam

menghasilkan pendapatan dan keuntungan yang lebih besar. Selanjutnya, beliau menjelaskan berbagai metode ekspansi bisnis seperti pembukaan cabang baru, peluncuran produk atau layanan baru, merger atau akuisisi perusahaan lain, pembentukan kemitraan strategis, serta pengembangan model bisnis baru seperti waralaba. Ibu Widaryanti menguraikan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode, serta faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih pendekatan yang paling sesuai.

Dengan gaya penyampaian yang menarik dan contoh-contoh riil, Ibu Widaryanti berhasil menarik perhatian peserta. Beliau menekankan pentingnya analisis mendalam terhadap pasar sasaran, identifikasi peluang dan tantangan, serta penilaian kesiapan sumber daya sebelum melakukan ekspansi. Perencanaan yang matang, eksekusi yang baik, serta pemantauan berkala menjadi kunci keberhasilan. Dalam presentasinya, Ibu Widaryanti juga memaparkan manfaat ekspansi bisnis yang berhasil, seperti peningkatan skala ekonomi, diversifikasi risiko, akses ke pasar baru, dan peningkatan nilai perusahaan. Namun, beliau mengingatkan tentang risiko yang harus diantisipasi, seperti kegagalan beradaptasi dengan lingkungan baru, konflik budaya, masalah integrasi, atau kesalahan alokasi sumber daya.

Setelah sesi presentasi Ibu Widaryanti, acara dilanjutkan dengan sesi presentasi dari narasumber-narasumber lain yang memberikan wawasan dari perspektif bidang keahlian mereka masing-masing. Sesi ini diikuti dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana peserta dari berbagai latar belakang bisnis dapat mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman terkait ekspansi bisnis serta topik-topik lain yang relevan. Berikut adalah daftar peserta yang hadir dalam zoom meeting tersebut:

  1. Fuad Makmun Amin, pengusaha penukaran uang asing ke rupiah, toko melayani WNI.
  2. Nurul Lutfiyah, pengrajin tempe.
  3. Khamid Ridwan, pemilik warung bakso, soto, katering, dan snack.
  4. Haryati, penyedia barang-barang Indonesia untuk kebutuhan WNI.

 

 

 

 

 

Para narasumber dengan sabar dan profesional menjawab setiap pertanyaan, memberikan wawasan berharga bagi para peserta. Mereka juga menekankan pentingnya mempertimbangkan faktor-faktor spesifik seperti budaya, regulasi, dan kondisi pasar lokal dalam melakukan ekspansi bisnis di suatu negara atau wilayah tertentu. Kerjasama STIE Pelita Nusantara Semarang dengan CEL Azam Alutah Suriname dan CEL Malaysia dalam acara ini menunjukkan komitmen institusi dalam membangun kemitraan global dan mendukung pengembangan UMKM di Suriname. Presentasi Ibu Widaryanti tentang ekspansi bisnis, serta kontribusi narasumber-narasumber lain, menjadi bagian penting dari acara yang bertujuan untuk memberikan wawasan dan strategi bagi pelaku UMKM serta pedagang kecil di Suriname.

Melalui pengabdian masyarakat internasional ini, STIE Pelita Nusantara Semarang dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan komunitas global, serta memperkuat jaringan kemitraan dengan institusi lain di seluruh dunia. Acara semacam ini juga menjadi wadah bagi para dosen, akademisi, dan praktisi untuk mengembangkan wawasan lintas budaya dan mempererat kerja sama dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat.

 

Semarang, 27 April 2024

Humas STIE Pena